Bagaimana Matahari, planet, dan satelit yang bekerja secara teratur
dalam Tata Surya ini terjadi? Pertanyaan inilah yang menggelayuti
pikiran manusia dan sampai sekarang pun belum diperoleh jawaban
yang benar-benar memuaskan.
Meskipun demikian, kita patut menghargai para ahli yang dengan
tekun melakukan penelitian dengan pengamatan dan percobaan untuk
mengungkap misteri pembentukan Tata Surya. Usaha para ahli tersebut
menghasilkan beberapa teori. Berikut ini adalah teori-teori tentang
pembentukan Tata Surya.
a. Teori Nebula
Teori ini mengatakan bahwa anggota keluarga Tata Surya pada
awalnya berbentuk massa gas raksasa yang bercahaya dan ber-
putar perlahan-lahan. Massa ini berangsur-angsur mendingin,
mengecil, dan mendekati bentuk bola. Rotasi massa ini semakin
lama semakin tinggi. Akibatnya, bagian tengah massa itu
menggelembung. Akhirnya, lingkaran materi itu terlempar keluar.
Lingkaran ini mendingin, mengecil, dan akhirnya menjadi planet.
Planet ini tetap mengorbit mengelilingi inti massa. Lalu, lingkaran
lain terlempar dan terlempar lagi dari pusat massa dan
menjadi seluruh planet, termasuk Bumi. Akhirnya, semua planet
terbentuk. Pusat massa menjadi matahari kita. Selanjutnya, planet-
planet itu juga melemparkan massa keluar angkasa dan
berubah menjadi satelit atau bulan
b. Teori Planetesimal
Teori ini menyatakan bahwa suatu ketika sebuah bintang
melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali
dengan matahari. Daya tarik bintang ini sangat besar sehingga
menyebabkan pasang di bagian gas panas matahari. Akibatnya,
massa gas terlempar dari Matahari dan mulai mengorbit. Karena
daya tarik matahari, massa gas itu tertahan dan bergerak mengelilingi
Matahari.
Ketika massa gas menjadi dingin, bentuknya berubah menjadi
cairan kemudian memadat. Akhirnya, massa gas itu menjadi
planet yang ada sekarang, termasuk Bumi kita.
c. Teori Pasang
Teori ini juga didasarkan atas ide benturan. Teori ini
mengatakan bahwa planet-planet terbentuk langsung oleh gas asli
matahari yang tertarik oleh sebuah bintang yang melintas di dekatnya.
Jadi, teori ini awalnya hampir sama dengan teori
Planetesimal. Perbedaannya bahwa pada teori ini planet tidak
terbentuk oleh planetesimal.
Menurut teori ini, ketika bintang mendekat atau bahkan
menyerempet Matahari, tarikan gravitasinya menyedot filamen
gas yang berbentuk cerutu panjang. Filamen yang membesar di
bagian tengahnya dan mengecil di kedua ujungnya, filamen inilah
akhirnya yang membentuk sebuah planet.
d. Teori Lyttleton
Teori ini mengatakan bahwa Matahari mulanya berupa bintang
kembar yang mengelilingi sebuah medan gravitasi. Sebuah bintang
menabrak salah satu bintang kembar dan mungkin menghan-
curkannya. Bintang yang hancur itu berubah menjadi massa gas
yang berputar-putar. Karena terus berputar, gas ini menjadi dingin
dan terbentuklah planet.
Adapun bintang yang bertahan, menjadi Matahari kita. Karena
kekuatan gravitasinya, Matahari menahan planet yang terbentuk
dan beredar menurut lintasannya sekarang. Jadi, jelaslah bahwa
teori ini juga didasarkan atas ide benturan.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar