Sabtu, 14 April 2012

Pengertian Seleksi Alam



Alam selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh
bencana alam, keadaan suhu yang terlalu dingin atau panas,
pergantian musim, dan sebagainya. Adanya perubahan kondisi alam
tersebut menuntut makhluk hidup untuk melakukan adaptasi.
Masih ingatkah kamu, apa tujuan adaptasi? Tidak semua makhluk
hidup mempunyai kemampuan adaptasi yang sama. Akibatnya, ada
makhluk hidup yang dapat bertahan hidup, namun ada pula yang
musnah karena tidak mampu bertahan hidup.
Selain dipengaruhi oleh perubahan alam, kehidupan makhluk
hidup di muka bumi ini juga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan,
parasit, pemangsa, wabah penyakit, dan sebagainya. Suatu jenis
makhluk hidup akan selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya
sehingga sering kali terjadi persaingan antarmakhluk hidup.
Makhluk hidup yang kuat akan menang dan bertahan, sedangkan
mahluk hidup yang lemah akan kalah dan mati atau menyingkir ke
tempat lain. Makhluk hidup yang menyingkir ke tempat yang baru
tetap hidup, jika mampu beradaptasi. Sebaliknya makhluk itu akan
mati, jika tidak mampu beradaptasi.
Uraian di atas memberikan gambaran bahwa alam seolaholah
melakukan seleksi terhadap makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Hanya makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri
terhadap kondisi lingkungan baru yang dapat hidup, sedangkan
yang tidak dapat menyesuaikan diri akan mati. Jadi, seleksi alam
adalah proses pemilihan atau penyeleksian yang dilakukan oleh alam
terhadap makhluk hidup yang dapat beradaptasi karena adanya
perubahan-perubahan alam.
Seleksi alam juga terjadi pada setiap tahap kehidupan makhluk
hidup, yaitu pada saat makhluk hidup belum mencapai masa
reproduksi (masih muda), pada saat masa reproduksi (dalam mencari
pasangan), atau pada masa pembuahan dan masa embrio. Dari
berbagai kemungkinan tersebut, seleksi yang berlangsung sebelum
reproduksi tampaknya yang paling mudah terjadi. Hal itu disebabkan
karena dengan ketidakmampuan makhluk hidup melakukan
reproduksi berarti tidak dapat mewariskan gen kepada keturunannya.
Contoh makhluk hidup yang telah punah karena seleksi alam
adalah dinosaurus. Hewan tersebut telah punah sekitar 65 juta tahun
yang lalu. Perubahan alam yang terjadi secara terus-menerus dalam
jangka waktu yang lama menyebabkan makhluk tersebut tidak
mampu menyesuaikan diri dan akhirnya punah.

Sekitar 100 juta tahun yang lalu, konon pernah terjadi hujan
meteor yang mematikan tumbuhan. Akibatnya semua hewan
pemakan tumbuhan (herbivora) musnah dan yang bertahan hidup
tinggallah hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan pemakan
segala (omnivora). Hewan-hewan yang masih hidup tersebut akhirnya
secara terus-menerus melakukan persaingan, dan dinosaurus
yang menang adalah kelompok pemakan daging. Namun pada
akhirnya semua dinosaurus tersebut musnah dan dewasa ini kita
hanya dapat mengamati fosilnya.
Punahnya beberapa jenis makhluk hidup juga terjadi di
Indonesia, misalnya badak Jawa dan badak Sumatra. Punahnya
kedua jenis badak itu sebagian besar dikarenakan hilangnya hutan
dataran rendah dan perburuan. Pengobatan tradisional di Timur
Jauh (daratan Cina) masih banyak yang menggunakan bahan dasar
cula badak, juga berperan terhadap kepunahan badak.
Contoh lain peristiwa seleksi alam adalah keadaan populasi
kupu-kupu Biston betularia di Inggris sebelum revolusi industri
dan setelah revolusi industri. Di Inggris ada dua macam Biston
betularia, yaitu kupu-kupu bersayap cerah dan bersayap gelap.
Sebelum terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap
cerah lebih besar daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Adapun
setelah terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah
lebih kecil daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Mengapa
dapat terjadi demikian? Menurut dugaan, hal itu dapat terjadi karena
sebelum revolusi industri lingkungan masih cerah, sehingga kupukupu
bersayap cerah lebih adaptif dari pada kupu-kupu bersayap
gelap. Sebaliknya, setelah revolusi industri keadaan lingkungan
lebih gelap oleh jelaga. Akibatnya kupu-kupu bersayap gelap lebih
adaptif terhadap lingkungannya sedangkan kupu-kupu bersayap
cerah tidak adaptif sehingga lebih mudah ditangkap oleh predator.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar