Tips Agar Teras Rumah Asri dan Nyaman
Teras yang nyaman menyenangkan meningkatkan penampilan rumah secara keseluruhan. Bagaimana cara menghadirkan rasa nyaman itu?
Menata teras ternyata tak sekadar meletakkan mebel dan tanaman. Satu hal yang perlu dipegang adalah pengetahuan tentang fungsi teras tersebut. Teras berfungsi sebagai area untuk transit tamu dan untuk santai. Biasanya teras letaknya di depan, samping maupun belakang. Teras di bagian depan harus lebih optimal penataannya dari segi etika maupun estetika, karena sebagai transit sementara untuk para tamu sebelum masuk ruang tamu. Sedangkan teras di bagian samping atau belakang lebih berfungsi sebagai tempat untuk santai.
Menurut praktisi interior dan eksterior dari Yogyakarta BRAy Hj Titi Gondhokusumo, dalam penataan teras harus disesuaikan dengan bentuk bangunan. Perabot teras harus berupa benda-benda yang sederhana. Misalnya kursi dan meja, sebaiknya terbuat dari besi, atau kayu rotan, tetapi tanpa ukir dan tidak usah terlalu lengkap, paling-paling ditambah dengan hiasan tanaman. ''Bila di teras diberi perabot kursi yang berukir dan jok kain, estetika dan etikanya kurang bagus, karena ada kesan pamer dan justru akan merugikan, serta bisa menjadi sarang debu,'' jelas Titi.
Tanaman yang diletakkan di teras akan menambah suasana indah, asri, dan nyaman. Tanaman apa yang cocok untuk teras? Pilihlah tanaman yang mempunyai sifat indoor yaitu yang tidak bisa terkena sinar matahari. Misalnya, draecena, sri rejeki, kuping gajah, palem wregu, suplir, pakis.
Tanaman-tanaman penghias teras sebaiknya diletakkan di dalam pot. Besar dan bentuk pot juga disesuaikan dengan besarnya lahan teras. Apabila ukuran teras cukup luas sebaiknya diberi pot-pot yang besar. Tetapi, bila lahannya sempit, potnya juga yang kecil atau ramping dan jangan menempatkan tanaman terlalu ramai.
Agar aktivitas di teras tidak terganggu, sebaiknya jumlah pot dan tanaman yang dipajang tidak terlalu banyak. Peletakan pot yang terbaik adalah di sudut-sudut saja dengan tanaman yang meninggi. Di bagian depan teras bisa diberi tanaman yang menggantung seperti bunga anggrek. Tentu saja bila hendak memajang tanaman gantung harus memperhitungkan aktivitas yang sering dilakukan di teras tersebut.
Agar terkesan bersih, warna pot di teras sebaiknya seragam. Misalnya, warn hijau semua. Penggunaan pot yang warna-warni boleh saja asalkan pilihan warnanya serasi. Lebih lanjut Titi menyarankan, supaya teras tampak bersih dan tanaman lebih terawat sebaiknya menggunakan mantel pot. Mantel pot ini untuk menjaga supaya pot yang tampak dari luar tidak berlumut. Jadi, ada dua pot yaitu pot yang di dalam untuk menanam tanaman dan pot yang di luar yang berfungsi sebagai mantel pot supaya terkesan bersih terus.
Bila Anda menggunakan mantel pot, satu hal yang harus diingat. ''Pot yang di dalam harus lebih pendek dengan pot yang diluar supaya tampak lebih cantik,'' ungkap Titi yang pernah kursus di Jepang untuk memperdalam interior dan eksterior itu.
Masalah peletakan tanaman ini berlaku di teras depan maupun belakang. Adapun untuk teras belakang biasanya dipakai istirahat dan fungsinya lebih bersifat untuk keluarga. Karena itu, sebaiknya diletakkan sejenis dipan atau seperangkat kursi santai yang ada busanya dan bahannya yang mudah dicuci atau dibersihkan. Tanaman untuk teras belakang lebih baik buah-buahan, agar bisa dinikmati keluarga. Kalaupun teras belakangnya sempit, bisa saja diberi tanaman buah dalam pot dan tanaman hias lainnya.
Karena sifat tanaman teras yang tidak tahan terhadap sinar matahari dan bisa rimbun daunnya, maka perlu perhatian yang serius. Agar tanaman tetap segar setiap hari sekali disiram dan supaya kelihatan cantik, mengkilap seperti diberi minyak. ''Minimal seminggu sekali daunnya dilap satu per satu menggunakan busa dengan santan segar,'' jelas Titi yang sejak kecil punya bakat menata rumah ini.
Di samping itu, diberi pupuk secukupnya dan jangan terlalu banyak, serta disemprot anti hama sebulan sekali. Bila tanaman masih baru ditanam, jangan langsung diberi pupuk, agar tidak mati, paling tidak seminggu atau sebulan setelah ditanam baru bisa dipupuk.
Redaktur: Endah Hapsari
Reporter: Neni Ridarineni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar