Sekarang Gamapenta akan membahas tentang “Gempa dan Tsunami”
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi gempa berkekuatan 6,8 skala Richter dengan pusat gempa terletak
di dasar Samudera Hindia. Gempa tersebut memicu terjadinya tsunami yang menghempas Aceh dan Nias di
Indonesia, Malaysia, Pantai Pukhet di Thailand, serta Andaman dan Nicobar di Bangladesh. Apakah tsunami itu?
Bagaimana kita dapat menghindarinya? Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti
Ombak Pelabuhan. Tsunami terjadi karena adanya gejolak di bawah permukaan
laut, seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Kekuatan yang dihasilkan gempa bumi tadi menciptakan
dua gelombang besar yang terbelah dua. Satu mengarah ke tengah laut dan satu mengarah ke daratan. Sebagian besar
tsunami tidak menghasilkan ombak besar yang pecah di pantai. Tapi menghasilkan gelombang yang amat cepat dan
kuat hingga membuat permukaan laut pasang dengan sangat cepat. Di laut dalam, gelombang kecepatan
gelombang tsunami bisa mencapai 700 km per jam tapi ketinggiannya hanya beberapa puluh sentimeter
saja. Sedangkan tsunami yang mengarah ke daratan, kecepatannya berkurang namun
ketinggiannya semakin meningkat. Daerah-daerah di Indonesia termasuk
kategori daerah rawan tsunami, karena berupa kepulauan dan berada di pertemuan lempeng
Eurasia, Hindia-Australia, dan lempeng Pasifik. Daerah-daerah tersebut antara lain daerah kepala
burung Papua, Nabire, Wamena, Sepanjang pantai selatan Jawa dan Bali, Lampung, dan
pantai barat Sumatera. Untuk menghindar dari tsunami, Sahabat Gamapenta dapat
mempelajari kemudian mengikuti panduan dibawah ini.
Bagaimana menghindar dari tsunami?
Pada saat ini pemerintah sedang membangun sistem
peringatan dini tsunami. Beberapa cara berikut dapat
membantu kita untuk menyelamatkan diri dari bencana
tsunami.
1. Bila kamu merasakan adanya gempa, segeralah
menjauh dari pantai.
2. Bila sedang di pantai dan melihat air laut surut
dengan cepat dan tidak wajar, segeralah
meninggalkan pantai. Mungkin pada saat itu ada
ikan yang menggelepar-gelepar, yang menggoda
kita untuk mengambilnya, namun jangan hiraukan.
Segeralah meninggalkan pantai dan mencari
tempat yang lebih tinggi.
Selain dapat menimbulkan tsunami, gelombang
gempa bumi itu sendiri bersifat merusak, Kekuatan gempa diukur dalam skala Richter. Setiap
peningkatan satu angka pada skala
Richter menunjukkan adanya peningkatan
amplitudo gelombang gempa
sebesar 10 kali.
Bila sahabat Gamapenta ingin mengomentari artikel ini, silahkan berikan komentar di bawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar