Jumat, 08 Juni 2012

Pidato KH. Hasyim Muzadi yang "Menghebohkan" Itu

[imagetag] Beberapa hari terkahir, telah beredar luas pidato mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH HAsyim Muzadi melalui pesan berantai BlackBerry Messenger dan media sosial seperti Facebook dan blog.

Pidato yang katanya heboh itu berisi pandangan mantan pemimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia itu mengenai sejumlah isu kontroversial seperti Ahmadiyah, toleransi antarumat beragama, Gereja Yasmin, Lady Gaga, Irshad Manji, dan perkawinan sejenis.

"Pidato itu beredar di seluruh jagad raya. Saya dapat (pesan berantai) dari mana-mana," kata Ali Mukhtar Ngabalin, Ketua Umum Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Senin (4/6/2012), kepada TRIBUNnews.com.

Beberapa halaman akun Facebook dan blog memuat pidato Hasyim tersebut, yang isinya persis sama dengan pesan berantai di BBM.

Berikut selengkapnya isi pesan BBM mengenai pidato Hasyim Muzadi:

KH. Hasyim Muzadi, Presiden WCRP (World Conference on Religions for Peace) & Sekjen ICIS (International Conference for Islamic Scholars) & Mantan Ketum PBNU ttg tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia oleh Sidang PBB di Jeneva :

"Selaku Presiden WCRP dan Sekjen ICIS, saya sangat menyayangkan tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu, pasti krn laporan dr dlm negeri Indonesia. Slm berkeliling dunia, saya blm menemukan negara muslim mana pun yg setoleran Indonesia.

Klau yg dipakai ukuran adl masalah AHMADIYAH, memang krn Ahmadiyah menyimpang dr pokok ajaran Islam, namun sll menggunakan stempel Islam dan berorientasi Politik Barat. Seandainya Ahmadiyah merupakan agama tersendiri, pasti tdk dipersoalkan oleh umat Islam.

Kalau yg jadi ukuran adl GKI YASMIN Bogor, saya berkali-kali kesana, namun tampaknya mereka tdk ingin selesai. Mereka lebih senang Yasmin menjadi masalah nasional & dunia utk kepentingan lain drpd masalahnya selesai.

Kalau ukurannya PENDIRIAN GEREJA, faktornya adl lingkungan. Di Jawa pendirian gereja sulit, tp di Kupang (Batuplat) pendirian masjid jg sangat sulit. Belum lagi pendirian masjid di Papua. ICIS selalu mlkkan mediasi.

Kalau ukurannya LADY GAGA & IRSHAD MANJI, bangsa mana yg ingin tata nilainya dirusak, kecuali mrk yg ingn menjual bangsanya sendiri utk kebanggaan Intelektualisme Kosong ?

Kalau ukurannya HAM, lalu di iPapua knp TNI / Polri / Imam Masjid berguguran tdk ada yg bicara HAM ?Indonesia lbh baik toleransinya dr Swiss yg sampai skrg tdk memperbolehkan Menara Masjid, lebih baik dr Perancis yg masih mempersoalkan Jilbab, lbh baik dr Denmark, Swedia dan Norwegia, yg tdk menghormati agama, krn disana ada UU Perkawiman Sejenis. Agama mana yg memperkenankan perkawinan sejenis ?!

Akhir'a kmbl kpd bngsa Indonesia, kaum muslimin sendiri yg hrs sadar dan tegas, membedakan mana HAM yg benar (humanisme) dan mana yg sekedar Weternisme".
Setelah membaca isi pidato itu, saya sama sekali tidak menemukan sesuatu yang sensasional dan membuat heboh. Bagi saya isinya sama saja dengan komentar tokoh-tokoh yang lain di berbagai media. Menurut saya, kehebohan itu lantaran beredarnya pidato itu dari pesan berantai BBM dan situs jejaring sosial yang terlalu di dramatisir. Mungkin karena di dalamnya Kyai Hasyim menyinggung Lady Gaga, Irsyad manji dan beberapa isyu dari agama lain sehingga isi pidato ini dipolitisir dan dramatisir oleh media massa di Indonesia.

Jika benar pidato ini dari KH. Hasyim, bagi saya sesuatu yang biasa saja karena masih banyak tokoh-tokoh yang lain yang lebih keras pernyataannya daripada seorang Hasyim Muzadi. Bagimana menurut Anda sobat?



Sumber:
#ad2fcb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar