Sabtu, 10 Maret 2012

KONFERENSI ASIA AFRIKA/KAA

Setelah Perang Dunia II berakhir muncul dua kekuatan dunia yaitu blok Barat yang
dipimpin Amerika Serikat dan blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Kedua blok ini
saling berebut pengaruh, sehingga menyebabkan ketegangan dunia internasional. Untuk
mewujudkan politik luar negeri bebas aktif, maka Indonesia dan beberapa negara Asia Afrika
lainnya menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika.


1. Latar Belakang Konferensi Asia Afrika


Diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika dilatarbelakangi oleh faktor-faktor sebagai
berikut.


a. Bahwa kedua benua itu, yaitu Asia dan Afrika, letaknya berbatasan dan mempunyai
sifat-sifat geografis yang sama.



b. Kedua benua memiliki beberapa persamaan yang kuat. Bangsa-bangsa Asia dan Afrika
bukan saja dipertalikan oleh hubungan keturunan, akan tetapi juga oleh hubungan
keagamaan dan sejarah.


c. Lebih dari itu kedua benua memiliki persamaan nasib, yakni menjadi korban penjajahan
Eropa. Akibat penjajahan itu, Asia dan Afrika tidak hanya kehilangan kemerdekaan
politik, dan menderita di lapangan sosial ekonomi berupa kemelaratan dan
kesengsaraan, tetapi juga tergantungnya nilai-nilai dan akar kebudayaannya.


d. Setelah tercapainya kemerdekaanm, bangsa-bangsa Asia dan Afrika menghadapi
berbagai persoalan yang perlu diatasi bersama, yaitu masalah pembangunan, ekonomi,
sosial, pendidikan dan kebudayaan.


2. Konferensi yang Mendasari Konferensi Asia Afrika


Sebelum diselenggarakan Konferensi Asia Afrika diadakan dua konferensi pendahuluan
yaitu sebagai berikut.


a. Konferensi Pancanegara I
Konferensi ini diselenggarakan pada tanggal 28 April-2 Mei 1954 di Colombo, Sri Lanka.
Konferensi di hadiri oleh lima perdana menteri.


1) Mr. Ali Sastroamijoyo, perdana menteri Indonesia.


2) Jawaharlal Nehru perdana menteri India.


3) Mohammad Ali, perdana menteri Sri Lanka.


4) Sir Jihn Katelawala, perdana menteri Sri Lanka.


5) U Nu, perdana menteri Birma ( sekarang Myanmar).
Dalam konferensi tersebut diputuskan antara lain sebagai berikut.


1) Indo Cina harus dimerdekakan dari penjajahan Perancis.


2) Menuntut kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko.


3) Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih Indonesia
sebagai penyelenggara.


b. Konferensi Pancanegara II
Konferensi pancanegara diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 1954 di Bogor,
Indonesia. Konferensi juga dihadiri oleh lima perdana menteri yang hadir dalam Konferensi
Pancanegara I. Keputusan penting yang diambil sebagai berikut.


1) Konferensi Asia-Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 April
1955.


2) Negara yang akan diundang dalam konferensi adalah 30 negara.


3) Menetapkan rancangan agenda konferensi dan merumuskan pokok-pokok tujuan
konferensi.


4) Mendukung tuntutan Indonesia mengenai Irian Barat.


3. Tujuan Konferensi Asia Afrika
Digelarnya Konferensi Asia Afrika bertujuan sebagai berikut.
a. Memajukan kerja sama, persahabatan, perhubungan antara bangsa-bangsa Asia dan
Afrika untuk menyelenggarakan kepentingan bersama.
b. Kerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, kebudayaan di antara bangsa-bangsa Asia-
Afrika.
c. Memecahkan bersama soal-soal khusus dan penting bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika,
seperti: menjamin kedaulatan, melenyapkan deskriminasi ras dan penjajahan.
d. Memperbesar peranan Asia-Afrika dalam dunia sekarang dan ikut serta mengusahakan
perdamaian dunia.

4. Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika
Sebagai tindak lanjut Konferensi Pancanegara I dan II, maka pada tanggal 18-24 April
1955 diselenggarakan Konferensi Asia Afrika di kota Bandung, Indonesia. Acara tersebut
dibuka oleh Presiden Sukarno dan didukung oleh panitia penyelenggara Konferensi Asia
Afrika sebagai berikut.
a. Ketua : Ali Sastroamijoyo
b. Sekretaris Jenderal : Ruslan Abdul Gani
c. Ketua Komite Kebudayaan : Muh Yamin
d. Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Rooseno
Konferensi Asia-Afrika dihadiri oleh wakil-wakil dari 29 negara dengan rincian berikut.
a. Negara pengundang sebanyak 5 negara yaitu Indonesia, India, Pakistan, Sri Lanka, dan
Myanmar.
b. Negara yang diundang sebanyak 18 negara Asia dan 6 negara –negara Afrika. Negaranegara
Asia terdiri dari Afganistan, Irak, Iran, Jepang, Kamboja, Laos, Lebanon, Nepal,
Philipina, RRC, Saudi Arabia, Syiria, Thailand, Turki, Vietnam Selatan, Vietnam Utara,
Yaman, Yordania. Sedangkan negara-negara Afrika adalah Ethiopia, Liberia, Libia,
Mesir, Ghana (Gold Coast) dan Sudan.
Dalam agenda konferensi tercantum pokok-pokok pembicaraan yang mencerminkan
masalah-masalah internasional yang hangat pada waktu itu. Agenda itu antara lain:
a. usaha-usaha untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan kebudayaan,
b. hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri,
c. masalah ras diskriminasi dari rakyat-rakyat terjajah,
d. perdamain dunia kerja sama internasional,
e. masalah pelucutan senjata dan masalah senjata penghancur.
Konferensi Asia-Afrika telah menghasilkan beberapa keputusan penting. Di samping
itu telah disetujui prinsip-prinsip hubungan internasional dalam rangka memelihara
perdamaian dunia. Prinsip-prinsip tersebut dikenal dengan nama “Dasasila Bandung”.
5. Arti Penting Konferensi Asia Afrika
Diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika memberikan arti penting bagi negara-negara
Asia Afrika, bahkan dunia yaitu sebagai berikut.
a. Merupakan perwujudan rasa solidaritas dan kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika.
b. Merupakan pendorong bagi negara-negara Asia Afrika yang belum merdeka agar
mencapai kemerdekaannya.
c. Merupakan penengah antara dua blok yaitu Blok Barat dan Blok Timur.
d. Mengilhami berdirinya Gerakan Non Blok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar